A. Komunikasi dalam Manajemen
1. Definisi Komunikasi Menurut beberapa ahli, komunikasi didefinisikan sebagai berikut:
- Menurut Hovland, Janis & Kelley (1953), Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
- Menurut Berelson dan Stainer, (1964). Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
- Gode (1959), Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
2. Proses Komunikasi
Unsur-unsur komunikasi meliputi:
Unsur-unsur komunikasi meliputi:
- Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau lebih. - Pesan
Pesan yang di maksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. - Media
Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sembur ke penerima. - Penerima
Penerima adalah pihak yang bisa menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. - Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara yang dipirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. - Feedback
Feedback adalah salah satu bentuk dari pada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetepi feedback bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. - Lingkungan
Adalah faktor penentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dibedakan menjadi 4, yaitu lingkungan fisik, sosial budaya, psikologi, dan dimensi waktu.
Tahap proses komunikasi, menurut Cutlip dan Center, yaitu : - Fact Finding
Mencari mengumpulkan fakta dan data sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi. Untuk berbicara didepan masyarakat perlu dicari fakta dan datanya. - Planning
Planning yaitu dari fakta dan data dibuat suatu rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagimana mengemukakannya. - Communicating
Setelah planning disusun maka tahap selanjutnya adalah berkomunikasi. - Evaluation
Evaluation yaitu penilaian dan menganalisa kembali untuk setiap kali, hasil komunikasi tersebut. Hal ini diperlukan untuk dijadikan bahan bagi perencanaan selajutnya.
3. Hambatan Komunikasi
Jenis-jenis hambatan :
Jenis-jenis hambatan :
- Gangguan teknis
Gangguan yang bersifat teknis, seperti gangguan pada alat komunikasi, media, teknologi dan sebagainya. - Gangguan Semantik
Gangguan yang berasal dari penggunaan bahasa, dapat karena :
1. Perbedaan bahasa
2. Perbedaan persepsi
3. Penggunaan istilah yang berlebihan
4. Ketidakmampuan dalam memilih kata atupun kalimat - Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis adalah situasi dan kondisi psikis yang terdapat/dimiliki oleh komunikan dan komunikator. Misalnya nervous, malu takut dan sebagainya. - Rintangan fisik
Rintangan fisik dapat berupa hambatan jarak komunikasi yang seringkali mengganggu proses komunikasi. Ataupun ketidakadaan fasilitas yang mampu meminimalisir hambatan jarak tersebut. - Rintangan Status
Perbedaan Status antara komunikator dengan khalayak seringkali menjadi hambatan yang dapat mengurangi pencapaian tujuan komunikasi. Misalnya, ketika seorang dosen muda harus memberi kuliah didepan mahasiswa pasca sarjana yang ternyata sebagian besar adalah atasannya di departemen tertentu. - Rintangan Kerangka Berfikir
Perbedaan Budaya (nilai, Norma, kebiasaan, adat istiadat) merupakan faktor yang sering membuat tujuan komunikasi terhambat. Karena Budaya yang dianut oleh sebuah masyarakat merupakan hasil internalisasi individu terhadap nilai, norma, kebiasaan dan adat dimana ia tinggal selama bertahun-tahun. Maka kita mengenal ada yang namanya : Akluturisasi, asimilasi. - Rintangan Budaya
Komunikasi yang efektif dapat terjadi ketika terjadi himpitankepentingan (overlapping of interest)/kesamaan persepsi anatara komunikator dengan komunikan. Kesmaan ini dapat terwujud jita tida ada perbedaan yang mencolok dalam kerangka berfikir komunikan dan komunikator.
4. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan kepada pihak lain untuk mendapatkan umpan balik, baik secara langsung (face to face) maupun dengan media.
B. Dimensi-dimensi komunikasi
Durianto (2003:89) mengatakan bahwa dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan besar dari model DAGMAR adalah efek dari komunikasi yang berbasis pada logika untuk sasaran dan tujuan iklan dimana kesuksesan dan kegagalannya harus diukur.
Empat dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
1. Isi
A biasanya berbicara kepada B tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalahdiri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh paraahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia.Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hasil. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakanperasaan.
2. kebisingan/suara
Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan B sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh A. kita juga perlumemikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran B tentanghal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi B untuk mendengarkannya: ia tidakmemahami kata-kata yang dipergunakan oleh A di dalam cara sebagaimana A memahaminya.
3. Jaringan
Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara A dengan B adalah langsung. Tetapibanyak percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa A dapat berbicara dengan B hanya dengan melalui C atau D. Sebagaimana satu babberikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatuorganisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antaranggotanya satus ama lain.
4. Arah
Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalahmerupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh A dan B, sejauhmana pun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A mungkin berbicaradengan B cara ini: A=>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapatmendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalasberbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.
No comments:
Post a Comment