Friday, March 18, 2016

Psikoterapi (dini 3pa04)

Apa yang dimaksud psikoterapi?


Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

Psikoterapi didasarkan pada fakta bahwa aspek-aspek mental manusia seperti cara berpikir, proses emosi, persepsi, believe system, kebiasaan dan pola perilaku bisa diubah dengan pendekatan psikologis. 

Tujuan psikoterapi
  • Menghapus, mengubah atau mengurangi gejala gangguan psikologis.
  • Mengatasi pola perilaku yang terganggu.
  • Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian yang positif.
  • Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar.
  • Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional.
  • Mengembangkan potensi klien.
  • Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik.
  • Memodifikasi struktur kognisi (pola pikiran).
  • Memperoleh pengetahuan tentang diri / pemahaman diri.
  • Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial.
  • Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
  • Membantu penyembuhan penyakit fisik.
  • Meningkatkan kesadaran diri.
  • Membangun kemandirian dan ketegaran untuk menghadapi masalah.
  • Penyesuaian lingkungan sosial demi tercapai perubahan dan masih banyak lagi.
  • Perbedaan konseling dan psikoterapi didefinisikan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983), sebagai berikut: 
  • KONSELING
    PSIKOTERAPI
        1.    Klien
        1.    Pasien
        2.    Gangguan yang kurang serius
        2.    Gangguan yang serius
        3.    Masalah: Jabatan, Pendidikan, dsb
        3.  Masalah kepribadian dan pengambilan
              keputusan
        4.    Berhubungan dengan pencegahan
        4.    Berhubungan dengan penyembuhan
        5.  Lingkungan pendidikan dan non medis
        5.    Lingkungan medis
        6.    Berhubungan dengan kesadaran
        6.    Berhubungan dengan ketidaksadaran
        7.    Metode pendidikan
        7.    Metode penyembuhan

    Bentuk-bentuk Psikoterapi

    Psikoterapi Suportif
    Dalam psikoterapi suportif tujuannya adalah untuk mengobati gejala pasien sesegera mungkin dan untuk memfasilitasi keseimbangan mental secara menyeluruh dari pasien. Dengan tujuan ini teknik baru yang digunakan untuk memperkuat pertahanan yang ada, untuk mengembangkan lebih baik dan mekanisme baru untuk melanjutkan kontrol, dan untuk membangun kembali adaptasi. Dalam psikoterapi suportif ada upaya untuk mengubah karakter pasien dilakukan, tetapi ketika perubahan positif terjadi dalam hal ini, maka akan didukung. Dalam psikoterapi suportif, tidak ada pemulihan secara “penuh” dari pasien, melainkan hanya menghilangkan/menghapuskan gejala yang membuat pasien stress.

    Contohnya: Terapi seperti Bimbingan, terapi lingkungan, terapi okupasi, yang melibatkan ketertarikan dari faktor eksternal, terapi seni kreatif seperti musik dan drama dapat diberikan sebagai contoh psikoterapi suportif. 

    Psikoterapi Re-edukatif: 
    Tujuan dalam psikoterapi re-edukatif adalah untuk menunjukkan pasien hubungan antara cara berpikir dan perilaku dan masalah dan untuk memfasilitasi pengembangan pola perilaku yang sehat. Dalam metode psikoterapi Re-edukatif tujuannya bukan lagi untuk mencari atau mengubah konflik dalam kesadaran neurotik dan ciri-ciri dari kepribadian tidak teratur. Namun tujuannya adalah untuk menghilangkan efek dari pola perilaku karakteristik pasien ketika bersosialisasi dan hubungan yang dijalinnya. 

    Contoh psikoterapi re-edukatif bisa berupa perilaku, berbasis kognitif dan konsultasi berbasis psikoterapi, perkawinan dan terapi keluarga dan psikodrama

    Psikoterapi Rekonstruksi
    Tujuan psikoterapi jenis ini adalah untuk memfasilitasi wawasan pasien pada konflik bawah sadar, perubahan struktur karakter pasien dan membangun kembali kepribadian yang sehat. 
    Ciri utama yang membedakan psikoterapi ini dari dua psikoterapi lainnya adalah, psikoterapi jenis ini mengembangkan wawasan. Psikoterapi suportif tidak berkaitan dengan wawasan dan psikoterapi re-edukatif tidak memiliki tujuan untuk meningkatkan wawasan, keduanya hanya memperkuat ketika hal tersebut muncul.

    Contoh psikoterapi rekonstruktif bisa psikoanalisis Freudian klasik, analisis Ego, objek terapi hubungan, psikoterapi berorientasi psikoanalitik, analisis transaksional, analisis eksistensial.

    Referensi :
    http://www.umut.org.tr/en/kavramlar.aspx?id=24208 

    Sumber :
    -http://www.scribd.com/doc/52277165/Definisi-Konseling-Menurut-Para-Ahli-Serta-Analisisnya
    -http://id.wikipedia.org/wiki/Konseling
    -http://books.google.co.id/
    -sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5811995183/files/konseling&psikoterapi.pptx
    -http://smileandsprit.blogspot.com/2013/05/perbedaan-antara-konseling-dan.html